Senin, 25 April 2011

Memulai...betapa susahnya....!

Salam....

Apa kabar....?

Lama saya gak masuk ke blog....lagi bingung? mulai dari mana, dari apa?

Saya mulai dengan Bismillahir rahmaanir rahiim..."Ya Alloh, jadilah Engkau pendukung dan penolong bagiku, dan jadilah Engkau pengasih dan penyayang bagiku, wahai sebaik-baik yang diminta, kepada-Mu aku mengeluhkan lemahnya kekuatanku, dan sediktnya caraku, wahai yang paling pengasih, dengan kekuasaan-Mu kepadaku, dan janganlah Engkau menyerahkan aku kepada diriku sekejappun, wahai yang maha hidup dan mengurusi, dengan rahmat-Mu aku mohon pertolongan" amin...yra!

Kamis, 21 April 2011

"Istighfar"

Setiap manusia tidak luput dalam lembah dosa dan nista, tapi tidak sewajarnya kita terus larut didalamnya.
Kita tidak tahu kapan Alloh akan memanggil kita, karena hidup di dunia ini bukan tujuan utama kita.
'Istighfar' adalah air pencuci hati, pembersih dan penghilang kerak dosa. Juga cahaya bagi buramnya jiwa...!

Rabu, 12 Januari 2011

Sahabatmu Bukan Malaikatmu

Selain saya tetap membagikan informasi bisnis yang menarik, asyik, murah dan mudah di http://www.dBCN-KerjadiRumah.com/?id=mariberniaga69, kali ini saya ingin berbagi buah pikiran tentang sahabat dan persahabatan.

Karena apa? karena seorang sahabat dan persahabatan akan tetap kita jumpai dimana pun di seluruh jagat ini selama hayat masih dikandung badan. Persahabatan yang terjalin tanpa mengenal batas usia, pendidikan dan status sosial, terasa manis, dan berkesan, bukan?

Namun bagaimana rasanya jika dikecewakan oleh orang yang engkau yakini sebagai sahabat? 

Ternyata bisa beragam. Tergantung dari seberapa besar porsimu menitipkan hatimu padanya. Sebab ada yang mengkategorikan sahabat-sahabatnya menjadi dua macam, yaitu: Sahabat dekat dan sahabat jauh. Sahabat dekat mengandung arti bahwa sahabatnya adalah belahan jiwanya (soulmate), sedangkan sahabat jauh, sudah pasti adalah sahabat yang dikenalnya hanya sepintas lalu saja. Pengkategorian ini tentu berdasarkan pada suara hati.
 

Idealnya secara umum, seorang sahabat adalah seorang yang menghangatkan anda akan kehadirannya. Yang akan bernyanyi gembira bersama anda kala mendaki gunung dan berjalan tenang disisi anda saat menuruni lembah.
 

Seorang sahabat adalah seorang yang siap menutup rapat rahasia anda serta suka rela menjaganya tanpa anda minta.
 

Sahabat akan berusaha selalu ada apabila anda ingin dia ada. Juga mendukung sepenuh hati tiap cita-cita yang ingin anda gapai.
Seorang sahabat mestinya tidak ingin menjadi hakim, apalagi menjadi ahli penjerumus bagi sahabatnya.
 

Namun, seorang sahabat adalah seorang manusia biasa lengkap dengan plus serta minusnya. Dia juga dibatasi oleh waktu dan kemampuan untuk selalu menjadi teman yang sempurna dalam jalinan indah yang ingin anda miliki.
 

Karena keterbatasannya itulah, maka wajar, jika suatu waktu baik disengaja maupun tidak, perilakunya membuat anda merasa kecewa.
 

Untuk mengurangi rasa kecewa yang timbul atau kalau mungkin, meniadakannya, hanya satu kata, yaitu ikhlas. Sebuah kata yang sederhana namun susah untuk penerapannya.
Ikhlas dalam jalinan persahabatan bisa begitu panjang bila sengaja dijabarkan. Karena meliputi:


1.       Ikhlas menerima watak / sifat sahabat, baik itu sifat yang baik maupun yang buruk. Karena bagaimanapun, tiap-tiap manusia dibekali oleh Tuhan sifat-sifat dasar tersebut. Kalau anda merasa tidak nyaman dengan sifat dari sahabat itu, anda bebas meninggalkannya.

2.       Ikhlas melihat sahabat tersenyum bahagia. Meski kebahagiannya secara langsung maupun tidak, membuat anda harus berkorban.

3.       Ikhlas membantu / menolong sahabat yang tengah mendapat satu atau beberapa masalah, baik pertolongan itu sengaja dimintanya maupun tidak. Tanpa pernah mengharap balas jasa.

4.       Ikhlas memberi maaf dan menerima sebuah kondisi yang rentan menimbulkan kekecewaan dan ketidaknyamanan, akibat dari ketidak sengajaan sang sahabat. Ingat, seorang sahabat bukan malaikat yang bisa mengetahui segala apa yang akan terjadi.

5.       Ikhlas membiarkan sang sahabat nyaman dalam menjalani ritual kehidupannya sehari-hari. Asalkan tidak membahayakan lingkungan dan utamanya pada diri sahabat anda sendiri.

6.       Ikhlas menerima kenyataan bahwa sahabat memiliki pendapat dan pandangan yang berbeda dengan anda disetiap aktifitas kehidupan. Karena pada hakekatnya persahabatan itu memuat individu-individu yang punya latar belakang serta isi kepala berbeda satu dengan yang lainnya.

7.       Ikhlas apabila ternyata, anda tidak dikategorikannya sebagai sahabat dekat, meski merasa telah banyak berbuat baik. Ingatlah, apapun yang menyangkut suara hati seseorang seperti rasa cinta, sayang, suka, kagum, simpati dan lain sebagainya tidak pernah dapat dipaksakan.

Bila anda telah punya sahabat yang sesuai dengan suara hati anda sendiri, alangkah baiknya bila selalu memupuk persahabatan itu dengan rasa saling percaya sebagai tanda bersyukur.
 

Percaya bahwa anda dan sahabat sama-sama memiliki keinginan untuk menjaga komunikasi baik dari segi kuantitas maupun kualitas.
 

Percaya bahwasannya tiap perdebatan atau silang pendapat yang terjadi itu, karena adanya rasa saling perduli antara satu dengan yang lainnya. Perdebatan yang sehat tentu merupakan bumbu yang baik untuk membuat persahabatan menjadi hidup dan berarti.  

Jadi definisi umum dari sebuah persahabatan saya kira adalah suatu media dimana anda dapat saling pinta, saling memberi dan saling menghargai. Tidak lupa membalutnya dengan kasih sayang yang tulus dan suci…


Jadi, yuuk bersahabat...

Selasa, 11 Januari 2011

Mari Berbisnis Asyik, Murah dan Mudah


Begitu banyak orang mengeluh bahwa hidup saat ini terasa makin memberatkan. Biaya hidup makin hari semakin membengkak disana-sini seperti penyakit beri-beri. Sedangkan pendapatan? cenderung berjalan di tempat alias stagnan.

Seluruh elemen kebutuhan pokok seperti sembako, bahan bakar minyak, air bersih, listrik, pulsa telepon dan sebagainya, harganya sering naik tanpa kompromi. Saking seringnya terjadi kenaikan, para ibu rumah tangga masih merasa pusing tujuh keliling mengatur uang belanja meskipun uang yang diberikan sudah berkisar Rp.50.000 sampai dengan Rp.100.000 perhari.

Karena uang belanja yang dijatah mepet, tak heran hasil barang yang dapat dibelipun sedikit dan berkategori sederhana. Dan bila selalu membeli bahan makanan berkategori sederhana, ditambah dengan kebutuhan hidup non food lainnya (sekunder) yang selalu di press, dapat kita bayangkan, betapa hidup terasa membosankan dan kurang bermutu. Ya, kan?

Kondisi seperti yang tersebut diatas rupanya bukan cuma dirasakan oleh kalangan menengah kebawah saja yang memang mendominasi wajah negeri kita. Tapi kaum minengah pun atau orang -orang yang telah mendapat kedudukan lumayan dikantor seperti supervisor, kepala bagian bahkan manajer, kini merasakan kesulitan yang sama. Napas mereka ikut tersengal-sengal mengejar cepatnya laju kenaikan biaya hidup.

Dalam sebuah media terkenal ibu kota edisi hari minggu, saya pernah membaca satu laporan yang cukup menarik, dimana ada beberapa karyawan baik laki-laki maupun perempuan yang bekerja di komplek perkantoran elit Jakarta, dan berkedudukan relatif mapan seperti yang telah disebutkan diatas, masih merasa tidak cukup dengan gaji yang telah mereka terima.

Daftar tuntutan hidup makin bertambah banyak. Mulai dari makan, pendidikan anak-anak, tranportasi, sarana dan prasarana rumah, lingkungan dan sebagainya. Semuanya itu tentu tak lepas dari biaya dan memerlukan uang untuk menutupinya.


Solusinya? Mereka tidak segan-segan untuk menjalankan bisnis sampingan. Ada yang membuka bimbingan belajar, memberikan kuliah tambahan disebuah kampus selepas jam kantor, membawa dagangan berupa kebutuhan konsumsi untuk teman-teman kerja seperti kue-kue, rokok, kopi instan dan lain-lain. Coba bayangkan, mereka saja yang semestinya terlihat mapanpun, terseok-seok menjalani kehidupan. Apalagi kaum yang dibawahnya, orang betawi bilang, susehnye setengah mati...

Makanya tidak heran, saat ini banyak bertebaran penawaran-penawaran bisnis yang menjanjikan. Baik itu melalu media nyata maupun dunia maya. Semua dikemas dengan menarik. Namun anda jangan sampai salah memilih. Pilihlah penawaran bisnis yang murah, efisien dan efektif. Salah satunya yang terbaik adalah penawaran bisnis di sini: http://www.dBCN-KerjadiRumah.com/?id=mariberniaga69 .

Bagi kita yang sering dan senang browsing di internet, tidak ada salahnya kan memanfaatkan kesempatan yang ada dengan optimal. Yaitu dengan menjalankan bisnis online. Tidak masalah, dimanapun kita browsing, dirumah, dikantor maupun di warnet.

Hidup memang serba susah. Namun kita harus selalu optimis, segala kesulitan masih dapat dicari jalan keluarnya. Asalkan kita mau bersabar, tekun dan ulet, banyak yang sudah berhasil mengatasinya. Terutama kesulitan dalam keuangan. Mau bukti? silahkan kunjung http://www.dBCN-KerjadiRumah.com/?id=mariberniaga69, informasinya gratis. Dan bisnis ini pun masuk dalam kategori bisnis yang jitu loh, karena efisien, efektif, dapat dilakukan oleh siapa saja, pria maupun wanita, serta... dapat diwariskan! 

Kita hanya mengeluarkan modal awal Rp.39.900,- (untuk uang pendaftaran sebagai member dan 1  set starter kit), sudah bisa bergabung dan berbisnis secara online maupun offline produk-produk terkenal dan berkualitas dari Swedia dengan harga terjangkau! Murah dan mudah, kan?  

Ada sebuah kalimat bijak, "bisnis jitu merubah hidup jadi bermutu". Jadi, tunggu apalagi? mulai saat ini ambil langkah yang tepat, mari kita sama-sama bergabung dengan sekian banyak orang yang telah berhasil berbisnis online di http://www.dBCN-KerjadiRumah.com/?id=mariberniaga69, kita akan sama-sama menikmati hasil yang belum pernah dibayangkan sebelumnya. Dan hidup kita sekeluarga berubah menjadi lebih bermutu.


Ok, salam bisnis.

Kamis, 09 Oktober 2008

Bagaimana Cara Mengetahui Produk-Produk dari China?

Seperti kita ketahui, saat ini makin besar ketakutan warga dunia pada produk-produk makanan impor asal China yang berdampak buruk pada kesehatan, yang berawal dari sebuah skandal susu bercampur zat melamin, dimana susu tersebut menjadi bahan dasar pembuatan makanan dan minuman olahan, yang sering kita konsumsi baik sebagai camilan, maupun untuk makanan pokok sehari-hari.

Kekhawatiran dan ketakutan akan dampak buruknya pada kesehatan, tentu saja langsung menghinggapi warga China itu sendiri, yang notabenenya adalah konsumen terbesar dari produk lokal mereka. Sudah banyak yang menjadi korban, sebagian besar adalah anak-anak serta bayi. Yang meninggal duniapun tidak sedikit. Makanya, diseluruh penjuru China, tampak banyak warga dengan wajah panik dan khawatir yang sebagian besar adalah ibu-ibu, rela antre sampai memanjang untuk memeriksakan kesehatan mereka, dipos-pos kesehatan yang telah ditentukan oleh pemerintahan setempat.

Bagaimana dengan negara-negara diluar China? Tentu saja otoritas pemerintahan masing-masing negara segera bertindak. Ada yang langsung menghentikan dan melarang impor makanan dari China, menariknya dari pasaran, dan lain sebagainya. Namun masih cukupkah tindakan dari pemerintah? Sama sekali tidak. Dalam hal ini, dibutuhkan kepedulian dan kejelian dari diri kita sendiri untuk meng-antisipasinya.

Informasi penting ini saya dapat dari kiriman email seorang sahabat saya yang telah lama bermukim di Singapura, yang sangat peduli dengan kesehatan. Katanya sekarang ini, para pengusaha China telah menyadari bahwa konsumen sangat menghindari produk-produk makanan buatan China. Jadi, untuk menyiasatinya mereka sengaja tidak mencantumkan dari negara mana produk itu berasal. Lalu dapatkah kita mengetahui dan membedakannya? Mana buatan China, Taiwan, USA atau Jepang?

Jawabannya bisa, yaitu dengan melihat barcodenya. Produk dari China memakai barcode tiga digit, yaitu : 690, 691, 692.

Dibawah ini adalah contoh produk asal Taiwan dengan barcode : 471
Dan berikutnya adalah barcode produk dari negara – negara lainnya :
00 ~ 09 Produk asal USA & Canada
30 ~ 37 Produk asal Perancis
40 ~ 44 Produk asal Jerman
49 Produk asal Jepang dan 50 Produk asal Inggris
Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi kita semua agar terhindar dari resiko besar, sebagai akibat dari skandal konyol asal negeri tirai bambu itu. Ya, paling tidak me-minimalisir kerugian.

Selasa, 07 Oktober 2008

Blogger Hebat

Sebagai pendatang baru di blogosphere, saya sering terkagum-kagum menyaksikan keahlian para blogger membuat dan mengelola blog mereka. Bagaimana tidak, penampilam blog mereka sangat menarik perhatian. Templatenya keren, konten dan artikelnya bagus-bagus serta selalu up to date. Tidak heran, blog mereka selalu bejibun dikunjungi orang. Sampai-sampai ada beberapa diantara blog yang bagus dan berkualitas itu, mampu mempengaruhi blogger lain dan mampu menghasilkan uang! Hebat, hebat.

Sangat bertolak belakang dengan blog saya. Penampilan blog saya ini se ada-adanya, konten dan artikelnyapun mungkin cuma bernilai lumayan, apalagi templatenya, tidak inovatif. Namun saya tidak berputus asa, meskipun jauh dari kategori blog favorit dan berpengaruh, saya akan terus konsisten memelihara blog saya ini yang kata teman saya, “terlanjur lahir” dan hanya menambah jumlah blogger di Indonesia yang konon sudah satu juta itu, menjadi satu juta lebih satu.

Tentu saya tidak berani mendaulat apalagi memutuskan bahwa dunia blogger adalah sebagai profesi saya yang baru, menggantikan pekerjaan saya saat ini sebagai operator tour. Ya, iyalah… memangnya saya punya bekal apa? Saya bukan penulis artikel yang bagus, dan saya kurang mahir menggunakan fitur/fasilitas pada software computer. Saya hanya seorang operator tour yang kadang saat sibuk melayani pelancong-pelancong dari negeri jiran, sampai berhari-hari tidak berada di rumah, namun sangat tertarik dan takjub dengan dunia blog.

Lagipula menurut saya, ngeblog itu sama menariknya dengan dunia wisata. Dunia dimana kita dengan mudah mendapatkan bermacam pengalaman serta teman baru. Saya berniat, kalau bisa saya akan menulis setiap pengalaman yang saya dapatkan dilapangan kepada pembaca blog saya.

Satu hal yang membuat saya sangat salut pada para blogger hebat itu adalah, mereka sangat rendah hati. Tidak merasa kalau blog mereka menjadi blog favorit, berpengaruh dan top. Dengan keramahan dan ketulusan khas orang Indonesia, mereka tidak segan membagi pengalaman dan sharing ilmu kepada blogger lain. Khususnya blogger pemula, seperti saya.

Senin, 29 September 2008

Keistimewaan Idul Fitri

Idul Fitri kini sudah kita lalui bersama. Hari yang sangat istimewa, dimana seluruh umat muslim diseluruh penjuru dunia, menyambutnya dengan penuh suka cita, tidak perduli datang dari kelompok sosial manapun, kaya atau miskin, pasti merasakan keharuan dan gemanya. Idul Fitri juga dianggap sebagai simbol hari kemenangan. Yaitu menang dalam menaklukkan diri sendiri yang selalu diselimuti hawa nafsu, baik yang berupa lahir maupun batin.

Bagi orang muslim, tidak mudah untuk meraih hari kemenangan yang sebenarnya. Dalam artian kita benar-benar kembali suci seperti bayi yang baru saja dilahirkan. Butuh perjuangan yang cukup berat selama satu bulan penuh. Yaitu dengan berpuasa di bulan ramadhan.

Bayangkan, dibulan ramadhan itu, ketika disiang hari kita merasakan haus dan lapar, namun harus tetap menjalankan kewajiban sebagai manusia untuk mencari nafkah, ditambah lagi cuaca yang kadang panas menyengat atau malah hujan lebat yang membuat badan mengigil, disadari atau tidak membuat fisik maupun mental kita menjadi labil. Gampang terbawa emosi, mudah marah dan egois.

Kadang-kadang dengan meng-atas namakan tekanan hidup dan problem yang datang, kini sebagian besar dari kita sering dan lebih senang menggunakan jalan pintas dan cara kekerasan dalam kehidupan sehari-hari. Hingga timbul beberapa gesekan yang meminta korban jiwa sia-sia antara orang per orang atau kelompok yang satu dengan kelompok yang lainnya. Meskipun hal itu terjadi hanya karena alasan yang sangat sepele. Memalukan? tentu saja. Di jaman yang semakin modern dan mengglobal ini, semestinya kita sebagai umat islam tampil dengan identitas yang modern pula. Elegan dan beradab.

Sebagai manusia, kita memang tidak pernah bisa terlepas dari yang namanya masalah atau problem dalam kehidupan, apapun jenisnya. Problem ekonomi, keluarga, sosial, dan masih banyak lagi. Ukuran tingkat kesulitannya? ya, cuma diri kita sendiri yang menentukan. Mau dibikin berat, atau diangap ringan, semuanya bisa. Terserah saja.

Maka dari itu, alangkah baiknya kita memanfaatkan momentum bulan ramadhan ini untuk introspeksi diri, perbanyak ibadah, menjauhkan diri dari hal-hal yang di benci Allah dan sering-seringlah berbagi nikmat yang dititipkan Allah kepada kita, untuk kaum dhuafa. Kalaupun kita belum bisa memberi banyak secara materi, minimal berilah senyum yang tulus. Agar mereka merasa kuat dan tentram dalam menjalankan kehidupannya yang berat.

Semoga kita semua dapat meraih kemenangan, hingga berhak mendapatkan janji Allah yaitu berkah dan pahala yang besar. Dan dihari Idul Fitri ini, kita sudah benar-benar dalam keadaan bersih lagi suci seperti saat pertama kali kita dilahirkan ke dunia. Selamat hari Raya Idul Fitri, 1 Syawal 1429 H. Mohon maaf lahir dan batin.